🦀 Aspek Yang Tidak Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Ringkasan Novel Adalah

Pertanyaan Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pidato, kecuali Memperhatikan penampilan yang rapi, sikap badan, dan pandangan mata. Jelas dalam menyampaikan maksud pidato, tetapi tidak bertele-tele. Berpidato dengan suara yang datar dan sesekali diselingi humor. Menghargai dan membangun optimisme pendengar. Yangperlu dilakukan pada awal menulis adalah : 1. Memilih Topik Tulisan. Pilihlah Topik yang sangat Anda kuasai, yang dekat dengan keseharian Anda. Misalnya Hobby Traveling, tulislah pengalaman diseputar perjalanan Anda. Ceritakan semua pengalaman yang dilihat, yang dirasakan selama perjalanan tersebut. Tulisjuga mengenai apa yang disukai atau yang tidak disukai oleh si tokoh. Ini adalah aspek penting dalam pengembangan karakter supaya pembaca dapat mengenali karakter tersebut sebagai manusia dengan segala kebutuhan, kelemahan, dan lainnya. Tiap hal mempunyai beberapa atribut yang dapat Anda pilih atau hilangkan. 1811.2019 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Aspek yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan novel adalah 1 Lihat jawaban Iklan Jawaban 4.7 /5 3 Aleksandraolin12 Iklan iklan novel Penjelasan:maaf ngasal ngga tau ilustrasi soga bermanfaat Iklan Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya Pertanyaan baru di B. Indonesia StrukturEsai. Untuk menulis esai yang baik, ada pengaturan atau struktur esai yang harus diperhatikan oleh penulis. Adalah sebagai berikut: Lihat Juga: √ Paragraf Argumentasi Adalah. 1. Pendahuluan. Dalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topik atau tema yang akan dibahas dalam keseluruhan esai. Unsur-unsur dalam pendahuluan adalah latar PenulisanDigital memiliki banyak prinsip-prinsip penulisan yang harus disimak dan diimplementasikan, salah satunya adalah melihat situasi dan kondisi Menyimak Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Digital Halaman all - Kompasiana.com berkualitasdari segi isi dalam novel. Novel yang dapat dipilih oleh guru adalah novel yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan di dalamnya yang dapat digunakan untuk memberikan contoh kepada peserta didik sikap atau perilaku yang baik untuk menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Kualitas pembelajaran yang baik terlihat dari pemilihan 3 Ketrampilan : kemampuan untuk unjuk kerja serta presentasi , membuat ringkasan materi yang sudah dipelajari dan berlatih mengerjakan latihan soal yang diberikan sebagai bahan refleksi materi. Juwana, 1 Agustus 2022 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Juwana Guru Mapel Matematika Sri Indarni, S.Pd., M.Pd. Wasis Sukrisno, S.Pd. Beberapapegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang baik dan benar antara lain : Membaca Naskah Asli; Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Bagian3Menyusun Ringkasan yang Berkualitas. 1. Jawab pertanyaan siapa, apa, di mana, dan mengapa. Pikirkan siapa dan apa yang didiskusikan di dalam teks sumber. Jika terasa relevan, sebutkan pula latar yang tercantum di dalam teks. Pada akhirnya, tentukan mengapa sang penulis teks mendiskusikan atau mengangkat topik terkait. Kitabuat untuk yang 10 Tahun saja ya dan anggap saja mulai kuliah tahun 2020. Contoh Kalimat Untuk Bagian Tentang Saya Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang baik untuk bagian Tentang Saya pada CV atau Contoh deskripsi diri dalam CV. Ada apa sih di blog ini. Dengan susunan kalimat yang singkat kamu hanya perlu mencantumkan. Halpertama yang perlu dilakukan adalah membaca bagian pengantar yang ditulis oleh penulis buku, penerbit, atau seorang pakar yang terdapat di bagian awal buku. Membuat ringkasan dari bagian penting yang sudah kamu susun tadi menjadi sebuah sinopsis. Susunan sinopsis ini kemudian nantinya dikembangkan sehingga semua aspek buku diulas secara zVzcM. Artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini membahas materi resensi secara lengkap, mulai dari pengertian, manfaat, unsur, dan strukturnya, yang disertai contoh serta cara membuat resensi. — Eh … eh …kamu nyadar nggak sih, Guys! Kalau akhir-akhir ini sering muncul ulasan novel “Laut Bercerita” karya Leila S. Chudori di lini masa Twitter atau TikTok? Kira-kira kamu sudah baca bukunya belum? Kalau belum, yuk baca artikel ini biar kamu tahu ulasannya. Novel “Laut Bercerita” yang berlatar belakang era orde baru ini menceritakan tentang Biru Laut si tokoh utama dan teman-temannya sebagai pejuang aktivis mahasiswa untuk mencapai Indonesia yang lebih demokratis. Gaya bahasa yang digunakan penulis “Laut Bercerita” ini mengandalkan daya imajinasi pembaca sehingga novel ini dipercaya mampu membawa kesedihan dan memberi kesan yang mendalam perihal kehilangan dan kehampaan bagi para pembacanya. Manteep ga tuh! Gimana, kamu masih penasaran nggak sama isi novel “Laut Bercerita”? Tenang aja, kamu bisa baca sendiri untuk merasakan kesan yang berbeda dari novel tersebut, lalu tulis deh, ulasan versi terbaik kamu! Eits, sebelum kamu mulai mengulas, kamu harus tau dulu nih apa yang dimaksud resensi atau ulasan dan seluk- beluknya. Yuk, kita mulai! Pengertian Resensi Ulasan atau yang biasa dikenal dengan resensi secara etimologi berasal dari bahasa Belanda, yaitu resentie dan bahasa Latin recentsio, recensere, atau revidere yang artinya mengulas kembali atau melihat kembali. Nah, kalau dalam bahasa Inggris, resensi dikenal dengan istilah review. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa resensi adalah tulisan yang berisi penilaian suatu karya, seperti film, buku, drama, lagu, hingga karya sastra dan seni lainnya, baik dari segi isi maupun unsur kebahasaannya. Dalam KBBI kamus besar bahasa Indonesia resensi artinya pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau disebut dengan ulasan buku. Jadi, ulasan itu sama dengan resensi, ya! Baca Juga Teks Eksplanasi Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya Manfaat Resensi Manfaat utama resensi, yaitu memberi gambaran singkat kepada pembaca mengenai karya yang dibaca. Kalau dilihat dari subjek penggunaannya, resensi memiliki empat manfaat. Bagi penulis buku, resensi dibutuhkan sebagai sarana mendapatkan feedback atau umpan balik agar ia dapat membuat karya yang lebih berkualitas. Selain mendapatkan kemudahan dalam mengevaluasi karyanya yang sudah terbit, resensi juga memudahkan penulis mengetahui antusiasme dan tanggapan masyarakat terhadap buku yang dibuatnya. Bagi penerbit, resensi dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menindaklanjuti kerjasama dengan penulis atau pengarang. Apakah mau lanjut atau cukup sampai di sini? Nah, salah satu cara penerbit menilai karya penulis, yaitu dengan membaca resensi buku yang dibuat oleh peresensi. Setelah penulis dan penerbit, media massa juga membutuhkan resensi dalam proses produksi buku. Hal ini karena media massa berperan sebagai media untuk memperkenalkan buku kepada publik atau yang biasa dikenal dengan promosi. Melalui resensi buku tentu saja membantu media massa untuk mengetahui kualitas dari buku yang akan/sedang dipromosikan. Bagi pembaca khusus, resensi dapat dijadikan media dalam menguji atau mengembangkan suatu topik bagi para penulis novel, cerpen, naskah, atau bahkan peneliti. Sementara itu, bagi pembaca umum, resensi menjadi sumber informasi untuk mengetahui kualitas sebuah buku atau karya. Dengan mengetahui informasi tersebut, pembaca bisa mengetahui kelayakan karya yang diresensi tersebut. Struktur resensi yang harus kamu perhatikan saat ingin meresensi buku. Langkah-Langkah Menyusun Resensi Ini dia part yang ditunggu-tunggu! Kamu udah tahu pengertian, manfaat, dan struktur resensi kan? Sekarang kita akan membahas cara menyusun sebuah resensi. Baca Juga Mengupas Cerpen Ciri, Struktur, Contoh, dan Analisisnya 1. Mengenali latar belakang penulisan buku Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membaca bagian pengantar yang ditulis oleh penulis buku, penerbit, atau seorang pakar yang terdapat di bagian awal buku. Dengan begitu, penulis resensi dapat memiliki pengetahuan lebih dalam mengenai buku yang akan diresensi dari kacamata penulis buku, penerbit atau pakar sehingga dapat membantu menyampaikan pesan buku kepada pembaca dengan baik. 2. Membaca isi buku Pada tahap ini kamu membaca isi buku dari awal hingga akhir untuk mendapatkan intisari dari buku tersebut. Kamu dapat membaca menggunakan teknik scanning atau membaca semua, bisa juga menggunakan teknik membaca cepat atau skimming sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk membacanya. Setelah itu catat dan susun bagian penting yang akan disampaikan dalam resensi. Baca juga Skimming dan Scanning Rahasia Membaca dengan Cepat 3. Membuat ringkasan atau sinopsis buku Membuat ringkasan dari bagian penting yang sudah kamu susun tadi menjadi sebuah sinopsis. Susunan sinopsis ini kemudian nantinya dikembangkan sehingga semua aspek buku diulas secara detail namun tetap singkat. Nah, dengan ini pembaca resensi dapat mengetahui gambaran cerita dari buku yang akan dibacanya. 4. Melakukan penilaian buku Melakukan penilaian buku dengan melihat keunggulan dan kelemahan buku. Bagian yang ditulis lebih dulu adalah keunggulan, kemudian diikuti oleh kelemahan buku. Nah, untuk menentukan keunggulan dan kelemahan buku, kamu nggak bisa asal, ya! Ada aspek-aspek tertentu yang menjadi sebuah penilaian resensi yaitu aspek tema, penokohan atau pembangunan karakter oleh penulis, gaya bahasa yang digunakan penulis, alur cerita dan sebagainya. Hal ini sebagai informasi kepada pembaca lain untuk dapat mengetahui seberapa bagus kualitas buku yang diresensi. 5. Menulis sasaran pembaca buku Sasaran pembaca adalah orang-orang yang menjadi sasaran dari tujuan dibuatnya buku yang ditulis. Hal ini penting untuk menginformasikan kalangan yang cocok membaca buku dalam sebuah resensi. Tujuannya untuk memperluas jangkauan si penulis agar karya yang ditulis dapat memberikan pengaruh yang baik dan mudah diterima oleh pembaca yang tepat. 6. Membuat kerangka resensi Sebelum menulis resensi, penulis dapat membuat kerangka resensi dengan menampilkan unsur-unsur pada struktur resensi. Kerangka resensi perlu dibuat agar peresensi memiliki arahan dalam menyelesaikan resensi. Baca Juga Ketahui Syarat dan Cara Menulis Proposal Kegiatan Contoh Resensi Nah, setelah mengetahui unsur-unsur dan struktur teks resensi, sekarang kamu harus tahu bagaimana langkah-langkah dalam membuat resensi buku. Yuk lihat contohnya sebagai referensi untuk membuat resensimu sendiri! Identitas Buku Judul Buku Laut Bercerita Penulis Buku Leila S. Chudori Penerbit KPG Kepustakaan Populer Gramedia Tahun Terbit 2017 Jumlah Halaman 379 Harga Buku ISBN 978-602-424-694-5 Pendahuluan Dalam buku ini, Leila S. Chudori mengundang kita untuk menyelami kasus penghilangan orang secara paksa. Buku ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama mengambil sudut pandang seorang mahasiswa aktivis bernama Laut, menceritakan bagaimana Laut dan kawan-kawannya menyusun rencana, berpindah-pindah dalam pelarian, hingga tertangkap oleh pasukan rahasia. Sedangkan bagian kedua dikisahkan oleh Asmara, adik Laut. Bagian kedua mewakili perasaan keluarga korban penghilangan paksa, bagaimana pencarian mereka terhadap kerabat mereka yang tak pernah kembali. Berusaha mencari secercah harapan tentang saudara; jika masih hidup, dia disekap dimana. Pun jika sudah mati, dimana mereka menguburkannya. Juga tentang perasaan para korban selamat, bagaimana terpenjara nya mereka atas kejadian tersebut. Penulis fiksi historis tersebut mampu membuat tema kelam dalam novel ini menyenangkan dibaca. Drama dan tragedi yang kental dan bernada nostalgik memberi perasaan pilu dan melankolis bagi pembaca. Pembawaan yang mengambil dua sudut pandang berbeda membuat kita dapat berempati dan memahami posisi berbagai pihak yang terlibat dalam kasus-kasus penghilangan orang secara paksa. Demi membentuk akurasi pendalaman emosi yang baik bagi pembaca saat membaca buku ini, penulis sendiri mewawancara langsung korban dan kerabat yang terlibat tragedi penculikan aktivis tahun 1998. Bahkan buku ini ditulis sebagai bentuk tribute bagi para aktivis yang diculik, yang kembali, dan yang tak kembali; dan keluarga yang terus menerus sampai sekarang mencari jawab. Isi cerita “Matilah engkau mati Kau akan lahir berkali-kali…” Begitulah dua larik puisi yang menyambut kita di lembar pertama. Biru Laut Wibisono mulai bercerita kepada kita bagaimana ia menemui kematian setelah tiga bulan disekap. “Bapak, Ibu, Asmara, Anjani, dan kawan-kawan… dengarkan ceritaku…” Ia memulai kisah di tahun 1991 pada sebuah tempat bernama Seyegan, Yogyakarta. Seyegan tak lain merupakan markas Wirasena organisasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menurut pemerintah adalah sebuah aktivitas terlarang. Terkisahlah kehidupan persahabatan antara Laut, Alex, Sunu, Daniel, Kinan, Julius, Dana, dan Gusti, serta aktivis-aktivis lainnya. Pada bab Seyegan, Laut bercerita tentang ketertarikan untuk meruntuhkan ketidakadilan yang dilakukan rezim pemerintahan saat itu. Terkadang ia berkisah bagaimana indahnya keluarga dan rindunya pada Asmara adik semata wayang dan Anjani kekasih tiba-tiba hadir bersama aroma tengkleng buatan Ibu dalam imajinasinya. Peristiwa Blangguan, demi membela petani-petani jagung yang lahannya akan dirampas pemerintah, menjebloskan Laut ke dalam penjara. Ia dipukuli habis-habisan, diinjak dengan sesuatu bergerigi, dan disetrum. Setelah mereka tak mendapat jawaban, Laut dan kawan-kawannya dibuang begitu saja di Bungurasih. “Di kampus kita hanya belajar disiplin berpikir, tetapi pengalaman yang memberi daya dalam hidup adalah di lapangan.” –Bram Seringnya aktivitas-aktivitas mereka bocor kepada intel, seperti peristiwa Blangguan, demo di Surabaya, aktivitas di Klender dan acara seminar untuk membahas unjuk rasa yang gagal, membuat Laut dan kawan-kawannya mencurigai Naratama sebagai agen ganda. Hingga pada sepertiga ujung cerita, terkuaklah siapa sebenarnya agen ganda tersebut. Laut pun bercerita bagaimana sakitnya ia dikhianati dari orang yang tak pernah terduga sebelumnya. “Kita harus belajar kecewa bahwa orang yang kita percaya ternyata memegang pisau dan menusuk punggung kita. Kita tak bisa berharap semua orang akan selalu loyal pada perjuangan dan persahabatan.” –Bram Bulan Maret 1998 giliran mereka para aktivis Wirasena diculik, disiksa, dan diinterogasi dengan tidak manusiawi. Laut, Sunu, Kinan, Bram, Sang Penyair, dan beberapa kawan hilang tanpa jejak setelah disekap. Merek, yaitu Alex, Daniel, Naratama, Coki, Hamdan, dan lima orang lainnya dikembalikan masih dalam keadaan hidup. Hingga saat rezim itu runtuh di Mei 1998, mereka mulai mampu bersuara atas kekejaman yang mereka terima. “Setiap langkahmu, langkah kita, apakah terlihat atau tidak, apakah terasa atau tidak, adalah sebuah kontribusi, Laut. Mungkin saja kita keluar dari rezim ini 10 tahun lagi atau 20 tahun lagi, tapi apapun yang kamu alami di Blangguan dan Bungurasih adalah sebuah langkah. Sebuah baris dari puisimu, sebuah kalimat pertama dari cerita pendekmu.” –Kinan Cerita kemudian berlanjut dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Biru Laut dan kekasih Alex. Sebagai keluarga yang ditinggalkan sang kakak secara misterius, mereka sangat kehilangan. Kisah Asmara pun dimulai tahun 2000-an. Bersama keluarga aktivis-aktivis lainnya, Asmara bergabung dengan Aswin dan mencoba mencari keadilan pada pemerintah yang dirasa lebih peduli. Duka kehilangan membuat banyak keluarga hidup dalam penyangkalan. Mereka hidup dalam imajinasi dimana keluarga mereka yang hilang masih tetap ada dalam keseharian. Ayah mereka masih tetap menyiapkan empat piring dalam ritual makan malam bersama di hari Minggu. Memutar lagu yang menandai kehadiran Laut, membersihkan buku-buku dan kamar milik Laut, seolah-olah Laut akan datang secara tiba-tiba kelak. Keunggulan Buku Sebagai orang awam yang hanya mempelajari HAM lewat buku cetak PPKn di sekolah, dari buku inilah mendapat perspektif baru. Bagaimana banyaknya orang yang hilang itu bukan sekedar angka, tetapi pembuktian bahwa kasus mereka belum tuntas. Setiap kata yang tertulis di surat demi surat membuat para pembaca dapat merasakan emosi dari si pengirim surat. Bahasa yang digunakan di novel ini mudah dipahami dalam mengulas sejarah Indonesia yang tidak tercatat di buku sekolah. Kekurangan Buku Isi novel ini masih memiliki ejaan yang salah seperti “menganalisa” yang seharusnya “menganalisis”, kata “praktek” yang seharusnya “praktik”. Juga ada beberapa kata yang salah ketik. Serta penggunaan bahasa Jawa dalam dialog yang kurang dimengerti beberapa pembaca luar Jawa. Penutup Menurut saya, ketika membaca novel ini ada perasaan kalut dan sedih bercampur marah. Tokoh-tokohnya memang fiktif, tetapi ada hal yang menginspirasi terciptanya buku ini. Reformasi 1998 itu nyata, penculikan aktivis itu benar-benar terjadi, dan peristiwa 1965 itu masih menghantui. Membaca novel “Laut Bercerita” terasa seperti sedang membaca sejarah yang hilang. Yang diceritakan dari sisi lain, sisi yang kelam. Novel ini cocok dibaca bagi para mahasiswa, organisasi-organisasi kampus, para politikus, atau para orang-orang yang bercerita tentang kebebasan. Pembaca akan terus terseret dalam permainan emosi karakter-karakternya hingga akhir cerita. Kisah dalam buku ini merupakan sepenggal dari kisah kita bersama, menjadi bagian yang tak pernah terjelaskan dan tak akan terlupakan. — Gimana, Guys, materi kali ini sudah cukup membantu kamu belum dalam memahami materi resensi? Semoga setelah baca artikel ini, kamu jadi paham ya mengenai struktur resensi dan cara membuatnya. Bahasan resensi ini bisa kamu pelajari lebih lengkap dan interaktif, tentunya di aplikasi Ruangguru, lho! Yuk, instal aplikasinya di PC kamu, supaya bisa belajar lebih leluasa. Referensi Kosasih, E. 2017 Jenis-jenis teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung. Yrama Widya. Mulyadi, Y. 2020. 1700 Bank Soal Bahasa Indonesia. Bandung, Yrama Widya Gema. 2022. Referensi Novel “Laut Bercerita”. [online]. Available at Accessed 08 Juni 2022 Artikel ini diperbarui pada 17 Juni 2022. Ingin tau Cara Membuat Resensi Buku, perhatikan unsur dan langkah-langkah resensi buku dalam artikel ini supaya memberikan hasil resensi yang bagus serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca itu sendiri. Pernah membuat resensi buku? Saat sekolah atau kuliah, kamu mungkin pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi buku. Resensi adalah ulasan tentang sebuah buku. Membuat resensi tidak bisa seenaknya loh. Ada ketentuan yang harus ditaati ketika menulis sebuah resensi, Berikut ini adalah cara membuat resensi buku. Sebelum membahas lebih jauh tentang caranya, kamu perlu tahu hal-hal seputar resensi mulai dari definisi, manfaat, tujuan, hingga unsur resensi. Penasaran bagaimana penjelasannya? Simak dengan cermat di bawah ini. Daftar Isi 1Pengertian Resensi BukuManfaat dan Tujuan Resensi BukuUnsur-unsur Resensi Buku1. Judul Resensi2. Identitas Buku3. Ikhtisar Buku4. Kepengarangan5. Kelebihan dan Kekurangan Buku6. KesimpulanCara Membuat Resensi Buku1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi2. Membaca Buku yang Akan Diresensi 3. Pilih Teknik Menulis Resensi4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi5. Baca UlangContoh Resensi BukuRekomensasi Buku Pengertian Resensi Buku Resensi berasal dari kata recensere atau revidere. Kata dalam bahasa Latin ini berarti melihat kembali; menimbang; menilai. Dalam Bahasa Belanda, resensi disebut rencensie yang berarti membicarakan dan menilai. Menurut Sitepu 2013, resensi memiliki arti dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Sementara itu menurut ahli lain yakni Gorys Keraf. Resensi merupakan tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Supaya lebih mendalami mengenai pendapat resensi, silakan baca pada artikel Apa itu Resensi? Berdasarkan pengertian resensi secara etimologis dan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa resensi adalah ulasan suatu karya baik itu buku, musik, drama, pameran, film, atau bentuk karya lain. Terdapat proses menilai dan mencermati dalam resensi. Manfaat dan Tujuan Resensi Buku Mengapa menulis resensi buku? Mungkin terbersit pertanyaan semacam itu di kepalamu. Resensi buku bukan sekadar tulisan yang dibuat tanpa tujuan. Resensi buku ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai buku tertentu, begitu penjelasan sederhananya. Menulis resensi buku bertujuan Memberikan informasi kepada pembacaMemberikan bahan pertimbangan kepada pembacaMenjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak pembaca tentang sebuah bukuMemaparkan informasi-informasi yang dapat dijadikan pembaca untuk menilai apakah buku tersebut patut dibaca atau tidakMempromosikan buku kepada pembaca Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa resensi buku mempunyai kebermanfaatan mulai dari pembaca, penulis buku, hingga penulis resensi. Manfaatnya meliputi Sebagai bahan pertimbangan untuk pembaca dalam memilih bukuMendatangkan nilai ekonomis untuk penulis resensi karena tulisan resensinya dipublikasikan di media tertentuSebagai ajang promosi buku. Hal ini memberikan manfaat untuk penulis dan penerbit buku Manfaat dan tujuan inilah yang mendasari mengapa menulis resensi buku. Alasannya karena resensi buku ini memberikan manfaat untuk pembaca, penulis buku, dan penulis resensi. Jadi misalnya kamu hendak membeli buku tentang Ilmu Ekonomi sebagai sumber referensi. Dari sekian banyaknya buku bertema Ilmu Ekonomi, kamu bisa mencari dan membaca resensinya untuk mendapatkan gambaran setiap buku. Sehingga kamu bisa mempertimbangkan buku mana yang paling cocok dengan kebutuhanmu. Resensi buku memudahkan pembaca untuk memilih buku yang akan dibaca. Nah, menulis resensi buku harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Kamu tidak bisa menulisnya sembarangan. Bila mengabaikan unsur-unsur ini maka tulisan yang kamu buat dapat dikatakan resensi buku. Singkatnya, tanpa unsur-unsur maka tulisan yang dibuat tidak tergolong resensi sebab unsur-unsur inilah yang membedakan resensi dengan jenis tulisan lain. Baca juga 5 Tujuan Resensi Buku Yang Perlu Diketahui Dalam meresensi buku tidak boleh sembarangan. Hal yang harus diperhatikan adalah harus adanya unsur-unsur resensi itu sendiri. Secara umum, resensi buku terdiri dari judul resensi, identitas buku, ikhtisar buku, pengarang, kelebihan dan kekurangan buku serta kesimpulan. 1. Judul Resensi Judul merupakan bagian awal yang penting. Bagian inilah yang memikat pembaca untuk tetap membaca isi resensi atau tidak. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik. 2. Identitas Buku Identitas buku adalah informasi umum buku yang diresensi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan cetakannya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku. Baca lebih lengkap deh mengenai apa saja yang termasuk Identitas Buku. 3. Ikhtisar Buku Bagian ini berisi sinopsis buku. Sinopsis berbeda dengan ringkasan. Saat menulis bagian ini, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis dengan bebas. Terpenting adalah buatlah sinopsis yang memantik rasa penasaran pembaca. Sehingga tulisanmu harus menarik. Catatan lainnya adalah tidak perlu menceritakan seluruh isi. 4. Kepengarangan Kepengarangan mengulas tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Menjelaskan tentang si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Bagian ini adalah unsur yang penting di dalam resensi karena track record penulis dapat memunculkan rasa penasaran pembaca. Selain itu pembaca mempunyai gambaran mengenai jejak karir penulis selama ini dan pencapaian-pencapaiannya. Bagian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan pembaca untuk memilih buku. 5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur yang harus ada selanjutnya adalah ulasan tentang buku. Umumnya berisi kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi penilaian terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dirujuk oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 6. Kesimpulan Nah, di bagian penutup ada kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritik dan saran terhadap penulis buku. Kamu tidak juga memberikan rekomendasi kepada pembaca. Baca juga Apa Perbedaan Resensi Buku Fiksi Dan Non Fiksi? Cara Membuat Resensi Buku Jadi saat menulis resensi maka kamu harus memperhatikan 6 unsur di atas. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah mengetahui dan memahami unsur-unsur resensi, penjelasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku. Seperti apa langkah-langkahnya? 1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi Tahap pertama adalah menentukan buku yang akan diresensi. Apakah buku tersebut adalah jenis fiksi atau non-fiksi? Menulis resensi buku non-fiksi dan fiksi pada dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis cerita. Buku non-fiksi cenderung tidak memiliki sisi tersebut karena memang isinya bukan cerita contohnya buku pelajaran, buku ajar, dan sebagainya. Buku-buku tersebut tidak berisi kumpulan informasi dan pengetahuan tentang suatu topik atau bidang ilmu tertentu. Melansir terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika menentukan buku yang diresensi. Buku tersebut harus memenuhi kriteria tertentu yakni isinya tentang persoalan aktual, kualitas bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Setelah menentukan bukunya, kamu wajib membaca buku tersebut. Dengan membacanya, kamu akan mengenal aspek yang ada di dalam buku. Kamu mempunyai gambaran mengenai isi buku tersebut. Pengalamanmu ketika membaca buku adalah salah satu bahan untuk menulis resensi. Dengan pengalaman dan informasi yang kamu dapatkan saat membaca bukunya, kamu mendapatkan bahan untuk mengulas buku tersebut. Ketika membaca buku, kamu juga bisa mencatat beberapa bagian penting yang dibutuhkan saat menulis resensi. Selain itu, kamu dapat menentukan angle yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat. Memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi. 3. Pilih Teknik Menulis Resensi Langkah berikutnya adalah pilih teknik menulis resensi. Ada beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan Teknik Comparing. Dalam penentuan teknik menulis resensi, kamu harus mempertimbangkan dan mampu mengandaikan buku tersebut akan sangat tepat bila ditulis dengan menggunakan teknik yang mana. Penentuan teknik akan mempengaruhi bagaimana kamu akan menyajikan resensi tersebut. 4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi Tahap krusial yakni menulis resensi buku. Pada tahap ini, kamu harus menulis dengan memperhatikan unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan gambaran dan ulasan yang akan diangkat dalam resensi maka kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat ikhtisar, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta rekomendasimu. 5. Baca Ulang Resensi buku sudah selesai ditulis? Saatnya membaca ulang. Dengan membaca ulang, kamu bisa mengoreksi tulisan misal ada typo, kesalahan penulisan struktur, data yang kurang, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut bagus dan baik sehingga pembaca pun tertarik, nyaman, dan mudah memahaminya. Contoh Resensi Buku Resensi Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran Daring Judul Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran DaringPenerbit DeepublishPengarang Yusuf BilfaqihISBN 978-602-280-962-3Jumlah Halaman xiv, 133Harga Rp Membicarakan dunia pembelajaran memang tidak ada habisnya untuk disimak dan dinikmati. Khususnya bagi pendidik yang berkewajiban untuk menyusun materi pembelajaran. Sayangnya, menyusun sebuah materi pembelajaran secara daring itu tidaklah mudah. Itu sebabnya banyak pendidik yang mencari buku referensi bagaimana cara membuatnya. Buat kamu yang sedang mencari buku penyusunan materi pembelajaran secara daring, kamu bisa membaca buku karya Yusuf Bilfaqih ini. Ada banyak bab yang akan dibahas, tentu saja dibahas secara gamblang, mendalam dan sesuai standar. Standarisasi dan spesifikasi teknologi Pembelajaran Jadi esensi penyusunan materi pembelajaran secara daring yang baik dibuat sesuai standar. Standar merupakan kesepakatan bersama atas sejumlah spesifikasi atau guidelines untuk tujuan interoperability. Standar masih disalahpahami membatasi fleksibilitas dan kreativitas. Adapun tujuan utama standar untuk teknologi pembelajaran, yaitu menyediakan solusi interoperability dan reusability suatu sistem, komponen dan objek. Saat ini banyak standar di bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran. Diantaranya ada macam standar yang dikelompokan ke dalam tiga kategori, salah satu kelompok standar yang terkait dengan system pembelajaran daring, yaitu learning technology standard. Ada tiga macam klasifikasi standar yang terdiri dari quality standards, learning technology standards dan related standards. Dimana dari ketiga macam tersebut akan dijelaskan secara gamblang di buku berjudul esensi penyusunan materi pembelajaran daring. Mengenal Lebih Dekat Objek Pembelajaran Objek pembelajaran adalah objek pembelajara unit pembelajaran seukuran mata kuliah. Beberapa orang memperhatikannya sebagai kumpulan asset digital yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. setiap objek pembelajaran dapat diuji melalui asesmen yang mengukur tujuan pembelajaran atau kompetensi dan diposisikan sebagai bagian dari objek pembelajaran atau dikumpulkan sebagai objek asesmen. Fitur pembelajaran dilengkapi dengan banyak fitur. Misalnya perlu fitur basis objektif, bebas konteks, sumber tunggal, bebas format, interaktif, deskriptif dan lengkap. Setidaknya di buku ini kamu juga akan diajarkan bagaimana cara membuat objek pembelajaran. Penasaran seperti apa? lebih baik baca langsung penjelasan langsung di bukunya. Metadata Objek Pembelajaran Esensi penyusunan materi pembelajaran daring yang tidak kalah penting adalah metadata objek pembelajaran. Ada konsep dan model informasi yang disertai dengan dimensi meta data objek pembelajaran. Ada yang merujuk pada kumpulan kata kunci, atribut dan informasi deskriptif bagi penyusun, sistem tentang objek pembelajaran maupun bagi peserta didik. Data yang kaya ini merupakan bagian penting ketika menggunakan aplikasi dan database dalam proses pembuatan objek pembelajaran dan proses deliverynya. Dimana metadata berisi data pencarian yang diperlukan dan disertakan dalam objek pembelajaran. Banyaknya informasi yang terkandung dalam metadata pun tergantung pada kebutuhan. Semakin tinggi tingkat reuse dan tingkat ke berbutiran objek pembelajaran semakin detail metadata yang diperlukan. Selain mempelajari meta data, juga akan mempelajari model informasi metadata objek pembelajaran. Model dari metadata ini adalah IEEE yang mendeskripsikan himpunan elemen data yang tersedia untuk membangun metadata. Model informasi IEEE dikelompokkan ke dalam Sembilan kategori, yang macam-macamnya bisa simak di halaman 32. Membuat Objek Pembelajaran Terkait bagaimana membuat objek pembelajaran, kamu juga bisa pelajari di bab ini. Penulis membahas bagaimana membuat objek pembelajaran berdasarkan pada spesifikasi structural untuk tiap tipe objek pembelajaran, panduan dan contoh untuk klasifikasi tipe materi yang berbeda. Kelebihan di bab ini, penulis memberikan petunjuk praktis dalam hal kapan dan bagaimana menuliskan tipe materi yang beragam yang terdiri dari materi untuk belajar, latihan dan untuk asesmen. Di bab ini memang ada beberapa bagian penting yang akan kamu pelajari. Ada bagian pengantar, bagian pengenalan yang akan menjelaskan kegunaan dari objek pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan bagian kepentingan dan masih banyak lagi. Semuanya dikemas secara sederhana, enak dipahami . Cara menyusun Materi Untuk Belajar Kamu penasaran bagaimana membuat OI konsep? Atau bagaimana cara membuat template OI KOnsep? Nah di bab inilah akan dijelaskan langkah demi langkah. Sehingga lebih mudah dalam menyusun materi pembelajaran secara daring. Termasuk pula akan dijelaskan tentang penggunaan template konsep. Di bab ini kamu pun juga mempelajari tentang fakta. Tahukah kamu jika tidak seperti konsep dimana semua anggotanya berbagi sifat-sifat bersama fakta adalah unik, salah satu dari jenis informasi. Ada tiga tipe fakta, yaitu objek konkrit yang spesifik, data yang unik, dan semacam hubungan antar konsep. Kesimpulan Buku ini sangat direkomendasikan, karena ditulis secara aplikatif. Dijelaskan dan dipaparkan secara gamblang dan jelas. Termasuk pula akan menjelaskan bagaimana menyusun materi untuk latihan. Misal bagaimana membuat item latihan OI Konsep, bagaimana latihan OI fakta dan masih banyak lagi. Semua kan dibongkar tuntas. Ingin mengetahui contoh resensi buku? Dapat baca di artikel selanjutnya Contoh Resensi Buku Pendidikan Caranya ada 5 langkah. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan ada 6 poin. Sekarang waktu untuk menuliskannya. Selamat mencoba! Kontributor Ana Widiawati Rekomensasi Buku Unduh PDF Unduh PDF Idealnya, sebuah ringkasan yang berkualitas harus mampu menyajikan berbagai informasi penting di dalam teks sumber dalam format yang lebih singkat dan padat. Jika Anda diminta untuk membuat ringkasan sebuah novel, cerita pendek, teks akademis, atau artikel ilmiah, beberapa metode dasar yang harus Anda lakukan adalah membuat kerangka ringkasan, menentukan kalimat pembuka yang kuat, dan menyusun ringkasan yang padat tetapi informatif. 1 Awali dengan mengulas isi teks sumber. Sebelum menyusun ringkasan, baca dan ulas teks sumbernya terlebih dahulu. Selagi membaca, berusahalah menemukan berbagai kata kunci dan frasa yang penting. Selain itu, tandai dan garis bawahi seluruh kalimat yang terasa penting untuk Anda. Pastikan Anda juga mencatat topik atau ide utama yang disajikan oleh penulis teks tersebut![1] Jika teks sumber yang Anda pilih cukup panjang, cobalah meringkas setiap paragraf dan mencantumkan seluruh kata kunci, frasa, atau konsep yang Anda temukan; seluruhnya bisa dijadikan rujukan Anda saat akan menyusun ringkasan teks. 2 Catat ide utama penulis. Temukan satu atau dua kalimat yang mampu merepresentasikan ide utama penulis teks. Setelah itu, cobalah mencantumkannya dalam sebuah kerangka yang singkat dan lugas. Tanyakan kepada diri Anda, “Apa yang penulis ingin sampaikan dalam teks ini? Apa ide atau tema utama yang dia ingin sajikan?”[2] Jika teks sumber Anda adalah novel The Great Gatsby yang ditulis oleh F. Scott Fitzgerald, cobalah mencatat beberapa ide utama di dalam novel tersebut seperti “persahabatan,” “status sosial,” “kekayaan,” dan “cinta yang tak berbalas.” 3 Catat pula beberapa contoh pendukung dari teks sumber. Setelah mencatat ide utama teks, cobalah mengidentifikasi satu sampai tiga contoh kutipan atau peristiwa yang mampu mendukung ide tersebut. Selain itu, Anda juga boleh memilih momen atau kalimat yang terdengar penting.[3] Catat seluruh contoh yang Anda temukan dan berikan penjelasan singkat terkait situasi yang terjadi di dalam setiap contoh. Setelah itu, cobalah mulai menyusun ringkasan dengan merujuk kepada contoh-contoh tersebut. Iklan 1 Cantumkan nama penulis, judul teks, dan tanggal publikasi teks sumber. Selain itu, cantumkan pula genre teks seperti novel, cerita pendek, atau artikel di dalam kalimat pembuka ringkasan Anda. Dengan demikian, pembaca dapat langsung memahami berbagai informasi mendasar terkait teks sumber hanya dengan membaca kalimat tersebut.[4] Misalnya, Anda bisa mengawali ringkasan dengan menulis, “Di dalam novelnya yang berjudul The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald…”. Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001...” 2 Gunakan kata kerja yang bermakna melaporkan. Seharusnya, kalimat pertama pada ringkasan Anda memuat kata kerja yang bermakna melaporkan sebuah informasi, seperti “menyatakan,” “mengklaim,” “mendeklarasikan,” “membuktikan,” atau “menegaskan.” Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kata kerja lain seperti “menjelaskan,” “mendiskusikan,” “mengilustrasikan,” “menyatakan,” dan “menjelaskan.” Penggunaan kata kerja semacam itu dapat membuat kalimat pembuka Anda lebih jelas dan lugas.[5] Misalnya, Anda bisa menulis, “Di dalam novelnya yang berjudul The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald menyajikan...” Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001 menyatakan bahwa...” 3 Deskripsikan ide utama penulis. Akhiri kalimat pembuka dengan mencantumkan tema atau ide utama di dalam teks sumber. Setelah itu, Anda bisa memberikan berbagai bukti pendukung yang berhubungan dengan tema atau ide utama tersebut.[6] Misalnya, Anda bisa menulis, “Di dalam novel The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald menyajikan kisah figur tragis Jay Gatsby, seorang miliuner yang misterius, melalui kacamata tetangganya yaitu Nick Carraway.” Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul, “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001 menyatakan bahwa diskusi terkait seksualitas di kalangan akademisi sejatinya mengabaikan berkembangnya ketertarikan publik mengenai isu interseksualitas.” Iklan 1 Jawab pertanyaan siapa, apa, di mana, dan mengapa. Pikirkan siapa dan apa yang didiskusikan di dalam teks sumber. Jika terasa relevan, sebutkan pula latar yang tercantum di dalam teks. Pada akhirnya, tentukan mengapa sang penulis teks mendiskusikan atau mengangkat topik terkait.[7] Misalnya, jika perlu membuat ringkasan novel The Great Gatsby, pertama-tama Anda perlu terlebih dahulu menyebutkan nama dua karakter utama di dalamnya, yaitu Jay Gatsby dan tetangganya narator novel, Nick Carraway. Setelah itu, cantumkan pula peristiwa penting yang terjadi secara singkat, latar penceritaan yang dipilih, dan mengapa Fitzgerald memilih untuk mengeksplorasi hidup kedua karakter tersebut. 2 Cantumkan satu sampai tiga kalimat berisi bukti pendukung. Agar ringkasan Anda tidak terlalu panjang, batasi bukti pendukung sepanjang tiga kalimat saja. Bukti pendukung bisa berupa peristiwa, kutipan, atau argumentasi yang mampu mendukung kalimat pembuka Anda.[8] Misalnya, jika Anda sedang membuat ringkasan sebuah artikel, cobalah mencantumkan argumentasi utama penulis sebagai bukti pendukung. Jika Anda sedang membuat ringkasan sebuah novel atau cerita pendek, pilih sebuah peristiwa yang bisa dijadikan bukti pendukung. 3 Ringkas teks sumber dengan kata-kata Anda sendiri. Jangan menyalin atau memarafrasa teks yang perlu anda ringkas. Dengan kata lain, gunakan kata-kata Anda sendiri alih-alih menyalin bahasa atau diksi yang digunakan penulis aslinya, terutama jika Anda tidak sedang mencantumkan kutipan langsung.[9] Ingat, sebuah ringkasan hanya perlu diisi dengan berbagai informasi penting yang ada di dalam teks sumber. Dengan kata lain, tidak perlu menyertai keterangan tersebut dengan opini atau argumentasi Anda. Jangan khawatir, Anda selalu bisa menyampaikan argumentasi di paragraf atau bagian terpisah! 4 Buat ringkasan yang singkat dan lugas. Idealnya, sebuah ringkasan yang berkualitas mengandung minimal enam kalimat dan maksimal delapan kalimat. Setelah menyelesaikan draf ringkasan, cobalah membacanya kembali dan melakukan revisi yang diperlukan agar hasil akhirnya benar-benar ringkas dan padat. Saat merevisi draf ringkasan, pastikan Anda membuang kalimat atau frasa yang repetitif atau kurang penting.[10] Jika memungkinkan, cobalah menunjukkan ringkasan yang Anda tulis kepada seorang teman atau instruktur yang profesional, lalu mintalah pendapat mereka. Tanyakan apakah ringkasan tersebut sudah cukup padat dan mudah dimengerti, serta berhasil memuat seluruh informasi yang penting bagi pembaca. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

aspek yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan novel adalah