๐Ÿ‚ Hadits Makanlah Dari Rezeki Yang Halal

HR Muslim). Pembahasan Hadis tersebut menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kita umat-Nya untuk memakan makanan yang halal dan baik/ bergizi. Adapun memakan makanan yang haram dapat menghambat terkabulnya do'a. Makanan halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut ketentuan syari'at Islam. AllahTa'ala berfirman, 'Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.' (QS. Al-Mu'minun: 51). Dan Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.' (QS. Al-Baqarah: 172). Halini berdasarkan dari hadits yang juga diriwayatkan oleh Muttafaq โ€žAlaih. Dimana Rasulullah Shalallahu โ€žAlaihi Wasallam bersabda kepada Umar bin Salamah, "Hai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari makanan yang dekat denganmu (maksudnya dari yang pinggir). (HR. Bukhari dan Muslim). Arab Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. Abu Huraira dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, menceritakan Sabda Rasulullah SAW terkait akibat jika umat Islam mengkonsumsi makanan yang tidak halal. Salah satunya adalah doa yang tak dikabulkan. Ringkasansyarah kitab ini dalam bahasa kita yakni Ringkasan Syarah Arba'in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh yang disusun Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Maโ€Ÿhad Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya) yang ter-compile dalam HaditsWeb 7.0, 2. Sumber dari eBook seperti dikatakan peng-compile HaditsWeb 7.0 adalah www Bagimuslim, hukum memakan makanan halal merujuk pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 172. ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ู’ ุทูŽูŠูู‘ุจูŽุงุชู ู…ูŽุง ุฑูŽุฒูŽู‚ู’ู†ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆุง ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุฅููŠูŽู‘ุงู‡ู ุชูŽุนู’ุจูุฏููˆู†ูŽ Arab latin: Yฤ ayyuhallaลผฤซna ฤmanแปฅ kulu min แนญayyibฤti mฤ razaqnฤkum wasykurแปฅ lillฤhi ing kuntum iyyฤhu ta'budแปฅn ๏ปฟAnjuranuntuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang haram.Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan sesuatu yang baik dengan maksud agar dirinya diberi kekuatan untuk ta'at kepada Allah.Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul.Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-sebab dikabulkannya do'a:Perjalanan jauh, kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kumal dan berdebu, mengangkat Makamakanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. Surat An Nahl ayat 114 adalah ayat tentang perintah memakan makanan yang halal dan baik. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan An Nahl ayat 114. DariAbu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah ta'ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya: Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Doatidak diterima kecuali orang makan dari sumber yang halal. Wahaiorang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (Q.S. Al-Baqarah : 172). Tafsir Ibnu Abbas. Yฤ ayyuhal ladzฤซna ฤmanลซ kulลซ miฮท thayyibฤti (wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara yang baik-baik), yakni yang halal. Berikutpenjelasannya: Pengertian Makanan Halal dan Haram Dalam Islam. a. Halal berdasarkan zat dan kandungannya. Maksudnya, makanan halal adalah makanan yang tidak mengandung zat-zat yang di larang dalam Al-Qur'an dan hadis. Sebagai contoh, sebuah makanan tidak boleh mengandung babi ataupun bahan yang memabukkan. b. 9FIA. โˆš Kumpulan hadits tentang rezeki โˆš Diantaranya rezeki yang halal dan berkah, rezeki yang tidak terduga, rezeki yang tidak akan tertukar โˆš Kunci mendapatkan rezeki yang halal dan berkah โˆš juga sedikit bahasan tentang jodoh dan ajal. Rezeki menjadi hal yang sering di kaitkan dengan harta benda, memang tidak salah dengan persepsi tersebut, tapi kurang tepat, karena ada beberapa rezeki yang di berikan kepada ALlah tapi kita tidak menganggapnya sebagai rezeki, sehingga kita lalai dari bersyukur atas nikmatnya tersebut. Daftar IsiApa itu Rezeki?Dalil Hadits Tentang RezekiHadits Tentang Rezeki Yang HalalHadits Tentang Rezeki Yang BerkahHadits Tentang Rezeki Yang Tidak TerdugaHadits Tentang Rezeki tidak Akan TertukarHadits Tentang Rezeki, Jodoh dan AjalRezeki Allah Yang MengaturAyat Tentang RezekiRingkasan dari UlamaCari Rezeki Yang Halal SajaBertaqwa dan Tawakal adalah Kunci Rezeki Berkah Apa itu Rezeki? Rezeki adalah semua pemberian dari Allah berupa nikmat hidup, baik lahir berbentuk fisik maupun batin ketenangan batin, dari definisi ini bisa di artikan, mendapatkan harta benda adalah rezeki, mempunyai kesehatan adalah rezeki dan mempunyai hati yang tenang serta qonaโ€™ah adalah rezeki. Jadi rezeki tidak melulu tentang harta benda, tapi lebih luas daripada itu mencakup semua nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. Lalu banyak pertanyaan tentang rezeki ini, terkait apakah semua makhluknya di berikan rezeki, apakah orang kafir di beri rezeki?, apakah orang yang maksiat di beri rezeki? dan apakah rezeki yang terbaik itu?, semua ins sya Allah akan di jawab dengan hadis nabi yang berbicara tentang rezeki, berikut ulasannya. Banyak hadits yang membicarakan tentang keutamaan rezeki yang halal, tidak akan meninggal orang sampai rezekinya habis, rezeki, jodoh dan ajal sudah menjadi ketetapan Allah sehingga tidak akan tertukar rezeki antar hambanya. Hadits Tentang Rezeki Yang Halal ู„ูŽูŠูŽุฃู’ุชููŠูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฒูŽู…ูŽุงู†ูŒ ู„ูŽุง ูŠูุจูŽุงู„ููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุกู ุจูู…ูŽุง ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู…ูู†ู’ ุญูŽู„ูŽุงู„ู ุฃูŽู…ู’ ู…ูู†ู’ ุญูŽุฑูŽุงู…ู Artinya โ€œAkan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haramโ€œ. [HR Bukhari]. ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽุง ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ู„ูŽุญู’ู…ูŒ ู†ูŽุจูŽุชูŽ ู…ูู†ู’ ุณูุญู’ุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุจูู‡ู Artinya โ€œSesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih pantas untuknyaโ€œ. [HR Ahmad dan Ad Darimi]. ุณูŽู…ู‘ูŽุงุนููˆู†ูŽ ู„ูู„ู’ูƒูŽุฐูุจู ุฃูŽูƒู‘ูŽุงู„ููˆู†ูŽ ู„ูู„ุณู‘ูุญู’ุชู Artinya โ€œMereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, lagi banyak memakan yang haramโ€œ. [Al Maidah42]. Imam Al Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya, bahwa salah satu bentuk memakan makanan yang haram adalah dengan cara menerima suap. Nabi Muhammad sallalahu alaihi wa sallam mewajibkan supaya umatnya mencari harta yang halal. Karena nanti kelak di akhirat, ada dua pertanyaan yang berkaitan dengan harta yang kita niliki, tentang asal harta dan bagaimana memanfaatkannya. Sebagaimana hadits dari Abu Barzah Al Aslami Radhiyallahu anhu, beliau bersabda ู„ูŽุง ุชูŽุฒููˆู„ู ู‚ูŽุฏูŽู…ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุณู’ุฃูŽู„ูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ุนูŽู†ู’ ุนูู…ูุฑูู‡ู ูููŠู…ูŽุง ุฃูŽูู’ู†ูŽุงู‡ู ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุฌูŽุณูŽุฏูู‡ู ูููŠู…ูŽุง ุฃูŽุจู’ู„ูŽุงู‡ู ูˆูŽุนูŽู†ู’ ู…ูŽุงู„ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุงูƒู’ุชูŽุณูŽุจูŽู‡ู ูˆูŽูููŠู…ูŽุง ูˆูŽุถูŽุนูŽู‡ู ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุนูู„ู’ู…ูู‡ู ู…ูŽุงุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ูŽ ูููŠู‡ู Artinya โ€œTidak akan bergeser tapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat, sampai ia ditanya tentang empat perkara. Yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang jasadnya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya darimana ia mendapatkannya dan kemanakah ia meletakkannya, dan tentang ilmunya, apakah yang telah ia amalkanโ€œ. [HR At Tirmidzi dan Ad Darimi]. Hadits Tentang Rezeki Yang Berkah ุณูุฆูู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู n ุฃูŽูŠูู‘ ุงู„ู’ูƒูŽุณู’ุจู ุฃูŽุทู’ูŠูŽุจูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ู ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ุจููŠูŽุฏูู‡ุŒู ูˆูŽูƒูู„ูู‘ ูƒูŽุณู’ุจู ู…ูŽุจู’ุฑููˆุฑู Artinya Rasulullah sallalahu alaihi wa sallam ditanya โ€Penghasilan apakah yang paling baik?โ€ Beliau menjawab โ€Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penghasilan yang mabrur diterima di sisi Allah.โ€ [HR. Al Hakim] ุงู„ู’ุจูŽูŠู‘ูุนูŽุงู†ู ุจูุงู„ู’ุฎููŠูŽุงุฑู ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุชูŽููŽุฑู‘ูŽู‚ูŽุง ููŽุฅูู†ู’ ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู‘ูŽู†ูŽุง ุจููˆุฑููƒูŽ ู„ูŽู‡ูู…ูŽุง ููู‰ ุจูŽูŠู’ุนูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุฐูŽุจูŽุง ูˆูŽูƒูŽุชูŽู…ูŽุง ู…ูุญูู‚ูŽุชู’ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ุจูŽูŠู’ุนูู‡ูู…ูŽุง Artinya โ€œOrang yang melakukan transaksi jual beli masing-masing memiliki hak khiyar membatalkan atau melanjutkan transaksi selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilangโ€.[HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532] ูŠูŽุง ุญูŽูƒููŠู…ู ุฅูู†ู‘ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุงู„ูŽ ุฎูŽุถูุฑูŽุฉูŒ ุญูู„ู’ูˆูŽุฉูŒ ุŒ ููŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽู‡ู ุจูุณูŽุฎูŽุงูˆูŽุฉู ู†ูŽูู’ุณู ุจููˆุฑููƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูููŠู‡ู ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽู‡ู ุจูุฅูุดู’ุฑูŽุงูู ู†ูŽูู’ุณู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุจูŽุงุฑูŽูƒู’ ู„ูŽู‡ู ูููŠู‡ู ูƒูŽุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ู ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุดู’ุจูŽุนู ุŒ ุงู„ู’ูŠูŽุฏู ุงู„ู’ุนูู„ู’ูŠูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูŠูŽุฏู ุงู„ุณู‘ููู’ู„ูŽู‰ Artinya โ€œWahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya tidak tamak dan tidak mengemis, maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawahโ€ [HR. Bukhari] ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽู‰ ุขูŽู…ูŽู†ููˆุง ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ูŽูˆู’ุง ู„ูŽููŽุชูŽุญู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูƒูŽุฐู‘ูŽุจููˆุง ููŽุฃูŽุฎูŽุฐู’ู†ูŽุงู‡ูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุณูุจููˆู†ูŽ Artinya โ€œJikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.โ€ [QS. Al Aโ€™rof 96] Hadits Tentang Rezeki Yang Tidak Terduga โ€ŽูˆูŽู…ูŽู† ูŠูŽุชูŽู‘ู‚ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽุฎู’ุฑูŽุฌู‹ุง ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุฒูู‚ู’ู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู„ูŽุง ูŠูŽุญู’ุชูŽุณูุจู Artinya โ€œBarangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.โ€ [ At-Thalaq 2-3]. Hadits Tentang Rezeki tidak Akan Tertukar ูƒูŽุชูŽุจูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽู‚ูŽุงุฏููŠุฑูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู„ุงูŽุฆูู‚ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฎู’ู„ูู‚ูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ุจูุฎูŽู…ู’ุณููŠู†ูŽ ุฃูŽู„ู’ููŽ ุณูŽู†ูŽุฉู Artinya โ€œAllah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.โ€ [HR. Muslim] Dalam hadits lain disebutkan juga, ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ูŽ ู…ูŽุง ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽู„ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูƒู’ุชูุจู’. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽูƒู’ุชูุจู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูƒู’ุชูุจู ุงู„ู’ู‚ูŽุฏูŽุฑูŽ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ ูƒูŽุงุฆูู†ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฃูŽุจูŽุฏู Artinya โ€œSesungguhnya awal yang Allah ciptakan setelah arsy, air dan angin adalah qalam pena, kemudian Allah berfirman, โ€œTulislahโ€. Pena berkata, โ€œApa yang harus aku tulisโ€. Allah berfirman, โ€œTulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.โ€ [HR. Tirmidzi] Hadits Tentang Rezeki, Jodoh dan Ajal ู†ูŽููŽุซูŽ ุฑููˆุญู ุงู„ู’ู‚ูุฏูุณู ูููŠ ุฑูŽูˆู’ุนููŠ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู†ูู’ุณู‹ุง ู„ูŽู†ู’ ุชูŽุฎู’ุฑูุฌูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุณู’ุชูŽูƒู’ู…ูู„ูŽ ุฃูŽุฌูŽู„ูŽู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุชูŽุณู’ุชูŽูˆู’ุนูุจูŽ ุฑูุฒู’ู‚ูŽู‡ูŽุงุŒ ููŽุฃูŽุฌู’ู…ูู„ููˆุง ูููŠ ุงู„ุทู‘ูŽู„ูŽุจูุŒ ูˆูŽู„ุง ูŠูŽุญู’ู…ูู„ูŽู†ู‘ูŽูƒูู…ู ุงุณู’ุชูุจู’ุทูŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูุฒู’ู‚ู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุทู’ู„ูุจููˆู‡ู ุจูู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ุง ูŠูู†ูŽุงู„ู ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุฅูู„ุง ุจูุทูŽุงุนูŽุชูู‡ูโ€. Artinya โ€œRuh Kudus Malaikat Jibril membisikkan di dadaku bahwa tidaklah suatu jiwa meninggal dunia sampai disempurnakan baginya ajal dan dipenuhi rezekinya. Oleh karenanya perbaguslah di dalam mencari rezeki. Janganlah ia merasa lambatnya rezeki, menyebabkan ia mencari rezeki tersebut dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah tidak dapat dicapai kecuali dengan mentaati-Nyaโ€™โ€ [ Untuk bahasan jodoh dan ajal silahkan anda baca artikel yang sudah kami buat di link berikut Hadits Tentang Jodoh Hadits Tentang Ajal Rezeki Allah Yang Mengatur ู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ุชูŽุจู’ุทูุฆููˆู’ุงุงู„ุฑู‘ูุฒู’ู‚ูŽ, ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู†ู’ ูŠูŽู…ููˆู’ุชูŽ ุงู„ุนูŽุจู’ุฏู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุจู’ู„ูุบูŽ ุขุฎูุฑูŽ ุฑูุฒู’ู‚ู ู‡ููˆูŽ ู„ูŽู‡ู, ููŽุฃูŽุฌู’ู…ูู„ููˆู’ุง ูููŠ ุงู„ุทู‘ูŽู„ูŽุจู, ุฃูŽุฎู’ุฐู ุงู„ุญูŽู„ุงูŽู„ู ูˆูŽ ุชูŽุฑู’ูƒู ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ู Artinya โ€œJanganlah menganggap rezki kalian lambat turun. Sesungguhnya, tidak ada seorang pun meninggalkan dunia ini, melainkan setelah sempurna rezkinya. Carilah rezki dengan cara yang baik dengan mengambil yang halal dan meninggalkan perkara yang haramโ€œ. [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban 3239 dan 3241, Al Hakim II/4, Al Baihaqi V/264 dan 265, Abu Nuโ€™aim dalam Al Hilyah III/156-157 dari jalur Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir] Ayat Tentang Rezeki {ููŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูุถููŠูŽุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ููŽุงู†ู’ุชูŽุดูุฑููˆุง ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽุงุจู’ุชูŽุบููˆุง ู…ูู†ู’ ููŽุถู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู†ูŽ} Artinya โ€œApabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi untuk mencari rezki dan usaha yang halal dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntungโ€ QS al-Jumuโ€™ah10. ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูŽ ูŠูŽุจู’ุณูุทู ุงู„ุฑู‘ูุฒู’ู‚ูŽ ู„ูู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดูŽุงุกู ูˆูŽูŠูŽู‚ู’ุฏูุฑู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุจูุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุฎูŽุจููŠุฑู‹ุง ุจูŽุตููŠุฑู‹ุง Artinya โ€œSesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.โ€ QS. Al Israโ€™ 30 โ€ŽูˆูŽู…ูŽุง ู…ูู† ุฏูŽุงุจูŽู‘ุฉู ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฑูุฒู’ู‚ูู‡ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู…ูุณู’ุชูŽู‚ูŽุฑูŽู‘ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูุณู’ุชูŽูˆู’ุฏูŽุนูŽู‡ูŽุง ูƒูู„ูŒู‘ ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจู ู…ูู‘ุจููŠู†ู Artinya โ€œTidak ada satu makhluk melata pun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.โ€ Hud 6. โ€Žู„ูŽุฆูู† ุดูŽูƒูŽุฑู’ุชูู…ู’ ู„ูŽุฃูŽุฒููŠุฏูŽู†ูŽู‘ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฆูู† ูƒูŽููŽุฑู’ุชูู…ู’ ุฅูู†ูŽู‘ ุนูŽุฐูŽุงุจููŠ ู„ูŽุดูŽุฏููŠุฏูŒ Artinya โ€œSesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu.โ€ Ibrahim 7. ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุบูŽููŽู‘ุงุฑู‹ุง ูŠูุฑู’ุณูู„ู ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงุกูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู… ู…ูู‘ุฏู’ุฑูŽุงุฑู‹ุง Artinya โ€œBeristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.โ€ Nuh 10-11. โ€ŽูˆูŽุฃูŽู†ูƒูุญููˆุง ุงู„ู’ุฃูŽูŠูŽุงู…ูŽู‰ูฐ ู…ูู†ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ุตูŽู‘ุงู„ูุญููŠู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏููƒูู…ู’ ูˆูŽุฅูู…ูŽุงุฆููƒูู…ู’ ุฅูู† ูŠูŽูƒููˆู†ููˆุง ููู‚ูŽุฑูŽุงุกูŽ ูŠูุบู’ู†ูู‡ูู…ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู† ููŽุถู’ู„ูู‡ู Artinya โ€œDan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.โ€ An-Nur 32. โ€ŽูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู‚ู’ุชูู„ููˆุง ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏูŽูƒูู…ู’ ุฎูŽุดู’ูŠูŽุฉูŽ ุฅูู…ู’ู„ูŽุงู‚ู ู†ูŽู‘ุญู’ู†ู ู†ูŽุฑู’ุฒูู‚ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ Artinya โ€œDan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga rezeki bagimu.โ€ Al-Israaโ€™ 31. โ€Žู…ูŽู‘ู† ุฐูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ูŠูู‚ู’ุฑูุถู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู‚ูŽุฑู’ุถู‹ุง ุญูŽุณูŽู†ู‹ุง ููŽูŠูุถูŽุงุนูููŽู‡ู ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุถู’ุนูŽุงูู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑูŽุฉู‹ Artinya โ€œSiapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik infak; sedekah, maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.โ€ Al-Baqarah 245. ู‡ูŽุฐูŽุง ุฐููƒู’ุฑูŒ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ู„ูู„ู’ู…ูุชูŽู‘ู‚ููŠู†ูŽ ู„ูŽุญูุณู’ู†ูŽ ู…ูŽุขูŽุจู 49 ุฌูŽู†ูŽู‘ุงุชู ุนูŽุฏู’ู†ู ู…ูููŽุชูŽู‘ุญูŽุฉู‹ ู„ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู’ุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจู 50 ู…ูุชูŽู‘ูƒูุฆููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุจูููŽุงูƒูู‡ูŽุฉู ูƒูŽุซููŠุฑูŽุฉู ูˆูŽุดูŽุฑูŽุงุจู 51 ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽู‡ูู…ู’ ู‚ูŽุงุตูุฑูŽุงุชู ุงู„ุทูŽู‘ุฑู’ูู ุฃูŽุชู’ุฑูŽุงุจูŒ 52 ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุง ุชููˆุนูŽุฏููˆู†ูŽ ู„ููŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุญูุณูŽุงุจู 53 ุฅูู†ูŽู‘ ู‡ูŽุฐูŽุง ู„ูŽุฑูุฒู’ู‚ูู†ูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ู†ูŽููŽุงุฏู 54 Artinya โ€œIni adalah kehormatan bagi mereka. Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar disediakan tempat kembali yang baik, yaitu syurga Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan diatas dipan-dipan sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezki dari Kami yang tiada habis-habisnya. โ€œ QS. Shaad 49-54 ูˆูŽู…ูŽู† ูŠูุคู’ู…ูู† ุจูุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู’ ุตูŽุงู„ูุญุงู‹ ูŠูุฏู’ุฎูู„ู’ู‡ู ุฌูŽู†ูŽู‘ุงุชู ุชูŽุฌู’ุฑููŠ ู…ูู† ุชูŽุญู’ุชูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ู‡ูŽุงุฑู ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽุจูŽุฏุงู‹ ู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽู‡ู ุฑูุฒู’ู‚ุงู‹ Artinya โ€œDan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya โ€œ QS. Ath Thalaq11 Ringkasan dari Ulama Berdasarkan hadits tentang rezeki dan juga ayat Al Quran mengenai rizki dapat di simpulkan bahwa rizki terbagi menjadi 2, yaitu rezeki yang bersifat umum dan rezeki yang bersifat khusus. Rezeki yang umum adalah berupa harta dan kesehatan, yang mana semua makhluknya akan di berikan, apakah ia kafir ataupun muslim. Rezeki khusus adalah rezeki berupa iman, islam dan amal sholeh, yang mana rezeki ini hanya di berikan kepada orang muslim saja, dalilnya bisa kita baca dalam AL Quran QS. Shaad 49-54 dan QS. Ath Thalaq11, yang sudah kami tuliskan di atas. Rezeki khusus ini akan Allah berikan kepada mukmin nanti di akhirat berupa surga, dan inilah sebaik-baiknya rezeki yang Allah Karuniakan kepada hambanya. Cari Rezeki Yang Halal Saja Semua yang kita dapatkan berupa harta maupun kesenangan adalah rezeki, baik yang di dapatkan dengan cara haram maupun yang di dapatkan dengan cara halal. Semua harta yang kita dapatkan dan belanjakan selama kita hidup di dunia ini, nanti akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah, jika kita mendapatkan harta haram maka kita akan mendapatkan azab yang pedih. Harta haram akan membuat kita sulit untuk taat kepada Allah dan akan menjerumuskan keluarga kita juga ke dalam kebinasaan, karena Nabi Muhammad Sallalahu alaihi wassalam bersabda dalam salah satu haditsnya bahwa makanan haram yang masuk ke dalam tubuh seorang muslim, maka neraka lebih berhak atasnya. Yang perlu menjadi pertimbangan juga adalah, harta yang kita dapatkan, baik halal maupun haram maka itu sudah di takdir kan untuk kita, artinya jika kita mendapatkan harta dengan cara haram maka memang itulah jatah harta kita yang seharusnya kita dapatkan, kalau begitu kenapa tidak mencari yang halal saja, kalau halal atau haram jumlahnya akan tetap sama. Bertaqwa dan Tawakal adalah Kunci Rezeki Berkah Rezeki yang berkah adalah rezeki atau harta yang membuat kita semakin taat kepada Allah, tentu rezeki yang berkah pasti rezeki yang di dapatkan dengan cara yang baik dan halal. Salah satu cara untuk mendapatkan rezeki yang berkah adalah dengan bertakwa dan tawakal saat mencari rezeki, karena dengan takwa maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah dan akan memberikan kita rezeki dari arah yang tidak kita sangka. Ingatlah tentang burung yang di kabarkan pergi di pagi hari dengan perut kosong dan kembali di sore hari dengan perut kenyang, ini mengajarkan kepada kita tentang arti tawakal yang benar, yaitu kita berusaha semampu kita dan hasilnya kita serahkan kepada Allah. Yakinlah bahwa rezeki Allah yang mengaturnya, jadi jika sudah di atur dan di tetapkan kadarnya, maka rezeki yang kita dapatkan baik dengan cara halal maupun haram, jumlah dan takarannya tidak akan berubah. Jika kita orang yang berakal tentu akan sangat rugi jika kita mendapatkannya dengan cara haram. Demikian bahasan kali ini mengenai hadits tentang rezeki dan dalil tentang rezeki yang kita dapatkan adalah bagian dari takdir Allah dan juga wajibnya kita mencari rezeki yang halalan thoyibah. Wallahu aโ€™lam. HADIS ARBAโ€™IN AN-NAWAWI -HADIS KESEPULUH- MAKANLAH DARI REZEKI YANG HALAL ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุทูŽูŠู‘ูุจูŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽู‚ู’ุจูŽู„ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุทูŽูŠู‘ูุจุงู‹ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุจูู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุจูู‡ู ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ,ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ุฑู‘ูุณูู„ู ูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ูˆูŽุงุนู’ู…ูŽู„ููˆุง ุตูŽุงู„ูุญุงู‹ โ€“ ูˆูŽู‚ุงูŽู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ , ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ู’ ุทูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ู…ูŽุง ุฑูŽุฒูŽู‚ู’ู†ูŽุงูƒูู…ู’ โ€“ ุซูู…ู‘ูŽ ุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ูŠูุทููŠู’ู„ู ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑูŽ ุฃูŽุดู’ุนูŽุซูŽ ุฃูŽุบู’ุจูŽุฑูŽ ูŠูŽู…ูุฏู‘ู ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูŠุงูŽ ุฑูŽุจู‘ู ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ู ูˆูŽู…ูŽุทู’ุนูŽู…ูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูˆูŽู…ูŽุดู’ุฑูŽุจูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูˆูŽู…ูŽู„ู’ุจูŽุณูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูˆูŽุบูุฐู‘ููŠูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽุฑูŽุงู…ู ููŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‰ ูŠูุณู’ุชูŽุฌูŽุงุจู ู„ูŽู‡ู . [ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู…] Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, โ€œRasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah Taโ€™ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firman-Nya Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal salehlah.โ€™ Dan Dia berfirman Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian.โ€™ Kemudian beliau menyebutkan, Ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan doa dan mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berkata, Ya Rabb-ku, Ya Rabb-ku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka jika begitu keadaannya bagaimana doanya akan dikabulkan.'โ€ HR Muslim AL-QURโ€™ANKU MASTERPIECE 55 IN 1. HAL 172 Penulis Arini Retnaningsih SYARAH HADIS โ€“ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽู‚ู’ุจูŽู„ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ุทูŽูŠูู‘ุจุงู‹ุŒ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุจูู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุจูู‡ู ุงู„ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ {ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ุฑูู‘ุณูู„ู ูƒูู„ููˆู’ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุทูŽู‘ูŠูู‘ุจูŽุงุชู ูˆูŽุงุนู’ู…ูŽู„ููˆุง ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง} ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ {ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ุฐูู‘ูŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ู’ ุทูŽูŠูู‘ุจูŽุงุชู ู…ูŽุง ุฑูŽุฒูŽู‚ู’ู†ูŽุงูƒูู…ู’} ุซูู…ูŽู‘ ุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ูŽ ูŠูุทููŠู’ู„ู ุงู„ุณูŽู‘ููŽุฑูŽ ุฃูŽุดู’ุนูŽุซูŽ ุฃูŽุบู’ุจูŽุฑูŽ ูŠูŽู…ูุฏูู‘ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงุกู ูŠูŽุง ุฑูŽุจูู‘ ูŠูŽุง ุฑูŽุจูู‘ุŒ ูˆูŽู…ูŽุทู’ุนูŽู…ูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒูˆูŽู…ูŽู„ู’ุจูŽุณูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูˆูŽุบูุฐููŠูŽ ุจูุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ู ููŽุฃูŽู†ูŽู‘ู‰ ูŠูุณู’ุชูŽุฌูŽุงุจู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, โ€œRasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah Taala itu baik thayyib, tidak menerima kecuali yang baik thayyib. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Taala berfirman, Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal saleh.โ€™ QS Al-Muโ€™minun 51. Dan Allah Taala berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.โ€™ QS. Al-Baqarah 172.โ€™ Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan seseorang yang lama bepergian rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku.โ€™ Padahal, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul?โ€ HR Muslim No. 1015 Makanan halal adalah salah satu bagian dari syariat Islam. Nas-nas tentang wajibnya seorang muslim hanya mengonsumsi makanan yang halal adalah nas-nas yang qathโ€™i, bersifat pasti karena bersumber langsung dari Kitabullah, Al-Qurโ€™an. Misalnya firman Allah Swt., ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูƒูู„ููˆุง ู…ูู…ูŽู‘ุง ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุญูŽู„ูŽุงู„ู‹ุง ุทูŽูŠูู‘ุจู‹ุง โ€œHai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi.โ€ QS Al-Baqarah 168 Para ulama umumnya membagi makanan halal ini dari dua aspek, yakni dari cara memperolehnya dan dari zatnya. Bila cara memperolehnya dengan cara halal dan secara zatnya juga halal, status makanan tersebut adalah halal. Halal tidaknya makanan yang dikonsumsi seorang muslim bukan hanya berpengaruh terhadap pahala dan dosa, tetapi juga membawa efek-efek samping lainnya. Rasulullah saw. bersabda, โ€Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.โ€ Riwayat at-Tirmidzi Salah satu yang dipengaruhi oleh kehalalan makanan adalah terkabulnya doa. Hadis riwayat Imam Muslim yang menjadi topik kita di atas, memberikan gambaran bagaimana seorang yang tidak menjaga makanan, minuman, dan pakaiannya dari yang haram, maka Allah tidak akan mengabulkan doanya sekalipun ia terus meminta. Sebaliknya, orang yang menjaga kehalalan makanannya baik dari zat maupun dari mana makanan tersebut diperoleh, Allah akan menjadikan doa-doanya lebih mudah terkabul. Saad bin Abi Waqqash, seorang sahabat yang Rasulullah saw. katakan doanya makbul, pernah ditanya seseorang, โ€œApa yang membuat doamu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah saw. lainnya?โ€ โ€œPerbaiki makananmu dan engkau akan menjadi orang yang mustajab, doanya dikabulkan oleh Allah Swt.,โ€ jawab Saโ€™ad. Imam Ahmad pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kebenaran, maka beliau menjawab, โ€Dengan memakan makanan halal.โ€ Hal ini termaktub dalam Thabaqat Al Hanabilah 1/219. Pada masa sekarang, menjaga agar hanya makan makanan yang halal bukanlah persoalan yang mudah. Kondisi perekonomian yang didominasi sistem kapitalisme telah menjadikan kehidupan sulit bagi rakyat yang tidak memiliki akses modal. Sementara yang punya modal, akan menempuh jalan apa pun untuk bisa menguasai akses-akses ekonomi. Tidak sedikit orang menempuh cara-cara haram dalam mencari nafkah. Suap-menyuap, korupsi, dan berbagai kecurangan lain ditempuh, termasuk melakukan tindak kriminal dalam mendapatkan harta. Belum lagi dari sisi zatnya. Tren makanan di masyarakat telah bergeser pada menu-menu kontemporer seperti masakan-masakan asing dari negeri-negeri nonmuslim, dan lebih mendominasinya produk makanan industri. Pergeseran ini membawa konsekuensi. Umumnya menu-menu kontemporer lebih banyak menggunakan bahan-bahan tambahan pangan. Tidak seperti opor atau rendang yang titik kritisnya hanya di masalah kehalalan bahan bakunya, produk-produk kontemporer titik kritisnya hampir merata di seluruh bahan yang digunakan. Sebagai contoh, berbagai jenis masakan Jepang menggunakan sake dan mirin yang merupakan khamar. Berbagai masakan Cina menggunakan angciu, dan masakan Eropa tak sedikit menambahkan wine, brandy, scotch, dan semacamnya. Bahan tambahan yang berfungsi memberikan aroma pada masakan ini dihukumi sebagai khamar atau minuman keras yang diharamkan dalam Islam. Belum lagi bahan-bahan seperti gelatin, pengemulsi, penyedap, dan sebagainya yang banyak diproduksi dari bahan-bahan tidak halal seperti babi, darah, rambut manusia, dan sejenisnya. Kondisi ini membuat kaum muslimin menjadi sulit menjaga makanannya karena kebanyakan pengusaha makanan justru dari kalangan nonmuslim yang tidak peduli masalah halal. Dengan demikian, perlu adanya campur tangan kebijakan negara untuk memastikan bahwa hanya bahan-bahan halal yang boleh dijadikan bahan baku produksi. Semestinya upaya untuk memberikan jaminan halal dalam produksi makanan ini menjadi tugas negara dalam rangka memberikan rasa aman pada umat. Namun sampai sekarang, kepastian halal tersebut belum juga bisa didapat kaum muslimin. Sekalipun UU Jaminan Produk Halal sudah mengamanatkan agar semua produk industri pangan mengacu pada ketentuan halal, dalam praktiknya masih banyak persoalan yang mengganjal penerapannya, sehingga kebijakan halal ini masih sebatas imbauan. Ini sebagaimana yang tercermin saat Kementerian Agama mengajak pengusaha Indonesia untuk dapat mengembangkan produk halal. Ajakan ini disampaikan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal BPJPH Sukoso saat menjadi narasumber dalam International Webinar on Halal dengan tema โ€œProspects and Challenges of Halal Industry during the Covid-19 Pandemicโ€. Semestinya yang dilakukan Pemerintah bukan lagi mengajak, tetapi mewajibkan. Islam telah menggariskan bahwa urusan umat semacam ini adalah tanggung jawab negara sebagai bagian dari perlindungan negara terhadap agama. Rasulullah saw. bersabda terkait dengan tanggung jawab pemimpin negara, โ€œSesungguhnya imam itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.โ€œ HR Muslim โ€œImam adalah pengurus dan ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap rakyat yang diurusnya.โ€œ HR Muslim dan Ahmad Laits bin Abi Sulaim meriwayatkan bahwa Khalifah Umar bin Khaththab ra. pernah menulis surat kepada para wali yang memimpin daerah. Khalifah memerintahkan agar mereka membunuh babi dan membayar harganya dengan mengurangi pembayaran jizyah dari nonmuslim Al Amwal, Abu Ubaid hal. 265. Ini dalam rangka melindungi umat dari mengonsumsi dan memperjualbelikan zat yang telah diharamkan. Negara kapitalis yang menjunjung tinggi kebebasan dalam realitasnya tidak akan mampu melaksanakan perlindungan sebagaimana ditetapkan Islam. Negara semacam ini hanya mencari keuntungan dan membisniskan kepentingan warganya. Negara yang akan mampu mengemban amanah ini hanya negara yang berpijak pada penerapan syariat Islam, Khilafah Islamiah. [MNews/Rgl] Sumber Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!

hadits makanlah dari rezeki yang halal